Memilih Bahan Pintu Yang Cocok Untuk Rumah Anda
Pengertian dari pintu sendiri adalah sebuah bukaan yang ada pada dinding atau bidang yang menjadi akses sirkulasi antar ruang yang dilingkupi dinding atau bidang tersebut. Ia adalah elemen tak terpisahkan dari sebuah bangunan, karena menjadi penghubung antara satu ruang dengan ruang lainnya.
Bagian dari ruangan yang satu ini memiliki berbagai kegunaan yang perlu Anda ketahui sebagai berikut:
- Sebagai akses keluar-masuk dari satu ruang ke ruang lainnya
- Salah satu jalan sirkulasi udara
- Media yang memberikan penerangan alami ke dalam ruangan
Meski fungsi bagian rumah ini kurang lebih sama seperti jendela, tetapi jendela tidak memiliki keunggulan seperti menjadi penghubung antar ruang atau antara sebuah bangunan dengan area di luarnya.
Akses keluar-masuk ini memiliki beragam material yang perlu Anda kenali, sebelum akhirnya memutuskan untuk memilih model yang pas untuk rumah Anda.
Pintu Kayu
Material satu ini sangat umum digunakan untuk desain pintu di berbagai jenis bangunan. Proses finishing yang baik dapat membuat akses masuk berbahan kayu memberikan kesan natural di rumah. Kayu solid dan kayu olahan adalah material kayu yang biasa digunakan untuk membuat bagian rumah yang satu ini.
Kelebihan material kayu: Cocok untuk digunakan di berbagai rumah, mudah dibentuk, menciptakan kesan natural, dan tahan cuaca
Kekurangan material kayu: Beban berat, perlu kusen & engsel kokoh, rentah pelapukan, dan sulit untuk mendapatkan yang berkualitas baik
Pintu Plipit
Bagian rumah yang satu ini memiliki kerangka kayu dengan penutup dari papan kayu yang disusun vertikal, sehingga ia memiliki sifat yang kokoh. Karena tergolong ke dalam jenis tradisional, pintu plipit jarang dipasang di rumah. Biasanya, model ini dipasang di kamar mandi, gudang, kandang hewan ternak, area belakang rumah, dll.
Kelebihan model plipit: Cocok untuk rumah bergaya klasik dan tradisional, materialnya murah, dan cocok untuk diletakkan di ruang seperti gudang
Kekurangan model plipit: Rentan terhadap pelapukan dan butuh lapisan seng agar tahan air jika diletakkan di kamar mandi
Pintu Panel
Akses masuk satu ini dibuat dari beberapa komponen panel kayu. Ia banyak digunakan karena harganya yang cenderung terjangkau dan punya desain yang fleksibel. Selain itu, bagian rumah ini pun dapat dikombinasikan dengan material kaca.
Kelebihan model panel: Fleksibel karena bisa divariasikan dan panel dapat dibuat menjadi kaca
Kekurangan model panel: Kurang lebih seperti pintu kayu & plipit
Pintu Flush
Bagian satu ini memiliki beban yang tergolong ringan, karena ia punya bagian kosong di tengahnya. Terkadang, bagian tengah ini diisi dengan kertas honeycomb atau gabus. Biasanya pintu ini dipasang di dalam ruangan dengan sedikit finishing. Dibandingkan gaya, ia lebih menitikberatkan fungsi.
Kelebihan material flush: Berbagai pilihan finishing dan cocok untuk interior
Kekurangan material flush: Tidak cocok untuk eksterior, tidak bisa meredam suara dengan baik, dan kurang awet
Pintu Kaca
Biasanya, bagian rumah satu ini lebih banyak digunakan sebagai pembatas antara ruang tengah dengan bagian outdoor. Materialnya yang mudah ditembus cahaya membuatnya cocok untuk ditempatkan di ruangan yang butuh cahaya alami. Selain itu, material ini pun memiliki kesan yang elegan, modern, dan bersih. Untuk menyiasati rendahnya privasi dari akses masuk bermaterial kaca, Anda dapat menambahkan sandblast atau kaca buram.
Kelebihan material kaca: Terkesan bersih, luas, dan terang, tidak mudah pecah, berdaya tahan tinggi, ada berbagai dimensi untuk berbagai keperluan, dan mudah dibersihkan
Kekurangan material kaca: Tidak bisa diperbaiki bila retak, membuat ruang menjadi panas karena sinar matahari mudah masuk, oksidasi saat hujan, dan mendukung pemanasan global
Pintu Baja
Akses masuk berbahan baja dikenal tahan cuaca, tahan panas, dan anti rayap. Tingkat kekuatannya tinggi, karena ia terbuat dari campuran besi dan karbon. Para pengembang menaruh minat pada material ini karena keunggulannya, meski harganya cenderung mahal. Selain itu, akses masuk bermaterial baja pun tidak mudah penyok dan tidak menimbulkan bunyi saat ditutup.
Kelebihan material baja: Lebih mudah dibersihkan dibandingkan material kayu, model bervariasi, dapat meningkatkan penampilan rumah, tahan api, tahan cuaca, tahan rayap, tingkat keamanan tinggi, punya finishing bagus, dan fitur modern
Kekurangan material baja: Cat yang digunakan harus cat khusus dan mudah berkarat jika terlalu sering diterpa hujan
Pintu Plat Besi
Bagian bangunan ini biasanya dipasang di garasi, pabrik, bangunan perbengkelan, atau tempat lainnya yang kedap api. Akses masuk ini tahan api dan kuat terhadap benturan. Hal ini membuatnya jarang dipasang di rumah-rumah dan akan lebih banyak Anda temukan di bangunan industri.
Kelebihan material plat besi: Kuat, tahan api, dan tahan benturan
Kekurangan material plat besi: Rentan air dan kondisi lembap, mudah berkarat, dan mudah keropos jika plat tipis
Pintu PVC
Bahan akses masuk yang satu ini sering ditemukan pada pipa dan tangki air. Biasanya, bagian ruangan satu ini lebih banyak dipasang di kamar mandi. Ia tidak cocok jadi pintu utama rumah karena tidak sekokoh pintu kayu atau alumunium.
Kelebihan material PVC: Beban ringan, warna serta motifnya bagus, anti rayap, dan tahan kelembapan
Kekurangan material PVC: Tidak tahan pada cuaca ekstrim
Pintu uPVC
Akses masuk berbahan uPVC ini pada dasarnya berbahan PVC, tetapi diperkuat dengan bahan unplasticized sehingga jadi lebih kuat dan lebih kaku. Ia memiliki berbagai motif, dimulai dari polos, bermotif, hingga gabungan unsur material kaca. Biasanya, material ini cocok untuk digunakan pada bangunan yang butuh tingkat presisi tinggi.
Kelebihan material uPVC: Ramah lingkungan, mudah dibentuk, dan punya beragam motif
Kekurangan material uPVC: Lebih berat dibanding alumunium & PVC dan pemasangannya sulit
Baca juga artikel kami mengenai uPVC, klik disini.
Pintu HPL
Berbahan dasar polimer, HPL adalah bahan pelapis buatan yang sangat populer. Biasanya, ia banyak digunakan pada kayu olahan. Material satu ini juga sering dipakai orang untuk membuat furniture.
Kelebihan material HPL: Lebuh murah dibanding kayu, ringan, cocok untuk rumah di daerah rawan gempa, punya banyak warna dan motif, terkesan modern dan minimalis, tahan air, tahan gores, dan tahan panas
Kekurangan material HPL: Tidak seawet material lainnya, teksturnya tidak semenarik kayu, kekokohannya kurang menimbulkan kesan elegan, dan tidak bisa dicat ulang
Pintu Fiberglass
Penggunaan material ini dapat mempercantik hunian, khususnya area depan rumah. Ia dapat dipadukan dengan panel kayu, agar nilai estetikanya bertambah. Ada pula bahan fiberglass yang punya tekstur seperti kayu. Selain itu, material ini pun anti penyok.
Kelebihan material fiberglass: Tahan terhadap perubahan iklim dan cuaca, tampilannya elegan dan mewah, kuat dan aman digunakan, dan dapat menjaga keseimbangan suhu ruangan
Kekurangan material fiberglass: Tidak memiliki pori, sehingga mudah luntur saat dicat
Pintu Aluminium
Material yang ringan dan murah ini biasanya cocok untuk bangunan dengan fungsi kantor atau bangunan bertingkat. Kekuatannya terhadap air juga membuatnya cocok dipasang di area basah seperti kamar mandi.
Kelebihan material aluminium: Ringan, anti tegangan mekanik, tidak mudah rapuh, punya daya tahan kuat, ramah lingkungan, tanpa pewarnaan khusus, dan pemasangannya mudah
Kekurangan material aluminium: Umumnya bentuknya siku-siku dan tidak ada modifikasi, serta mudah terkena oksidasi
Itulah penjelasan mendasar mengenai pengertian, kegunaan, serta material pintu yang bisa Anda pilih untuk hunian Anda. Pastikan Anda sudah menimbang dengan matang setiap kelebihan dan kekurangan material, agar Anda bisa mendapatkan material pintu rumah yang dirasa terbaik. Selain itu, pintu pun menambah nilai estetika dari rumah Anda.
Sumber : interiordesign.id